Tuesday, November 6, 2012

Bekam dan Jerawat

Apa itu bekam? Dalam bahasa arab disebut dengan hijamah.  Dalam bahasa inggris disebut dengan  cupping.

Bekam sudah dikenal sejak lama, yaitu sejak kerajaan Sumeria. Pada zaman Rasulullah, bekam dilakukan dengan menggunakan cawan kaca atau mangkuk. Orang Eropa melakukannya dengan cara lain yaitu menggunakan lintah sebagai alat untuk bekam. Lintah akan terus menghisap darah dengan efektif terlebih lagi bila dalam keadaan lapar.
Bekam mempunyai definisi “pembuangan darah kotor”. Metode ini merupakan cara pembersihan darah dengan mengeluarkan sisa racun dari dalam tubuh dengan cara menyedot.

Macam-macam Bekam

1. Bekam Basah
Merupakan metode bekam dengan cara disayat dengan menggunakan pisau bedah, silet atau jarum pada bagian yang dibekam.
2. Bekam Kering (Dry Cupping)
Merupakan metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.
3. Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam dengan gelas bekam yang diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata Metode ini serupa dengan scrapping atau kerokan, namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
4. Bekam kilat (Flash Cupping)
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas berulang-ulang dengan cepat. Biasanya dilakukan pada daerah wajah dan dahi.

Manfaat bekam

Ternyata banyak sekali manfaat dari terapi bekam ini, salah satunya yang kurang dikenal masyarakat adalah jerawat. Sebagaimana kita ketahui bahwa penggunaan kosmetik yang mengandung logam berat (misalnya merkuri) mempunyai efek yang sangat berbahaya. Bukan hanya pada kulit tapi juga berefek pada organ tubuh lainnya. Logam berat seperti merkuri bila diserap oleh kulit akan terus ditimbun di dalam tubuh sehingga membutuhkan metode detoksifikasi yang tepat agar racun ini bisa dibuang dari dalam tubuh.
Efek yang paling ringan dari timbunan racun merkuri adalah jerawat dan flek hitam. Disebut sangat ringan karena efek lainnya begitu mematikan. Bahkan untuk ibu hamil akan dapat meracuni janin sehingga dapat menimbulkan cacat bahkan kematian bagi sang calon bayi.


Bekam adalah cara yang baik untuk memperkuat anti bodi dan memperlancar peredaran darah. Organ yang terinfeksi kuman atau bakteri dapat sembuh secara alami bila metabolisme berjalan lancar dan zat antibodi dapat diproduksi dengan baik oleh tubuh. Sehingga tidak heran jika jerawat baik ditimbulkan oleh kosmetik maupun akibat bakteri, dapat cepat pulih bila anda melakukan terapi bekam. Oleh karena itu, selain melakukan cara menghilangkan jerawat dengan pola hidup sehat, melakukan bekam juga sangat baik untuk dicoba. Dan mungkin untuk anda yang sedang mencari cara menghilangkan bekas jerawat, kenapa tidak untuk mencobanya?

Tentunya, menghilangkan dan mencegah jerawat hanya salah satu dari manfaat yang bisa kita dapatkan dari pembekaman.  Masih ada puluhan jenis penyakit yang bisa diterapi dengan cara bekam, misalnya :

Jantung Prostat Narkoba.
Darah tinggi Batuk Thypuus.
Reumatik Sinusitis Asam urat.
Kolesterol Vertigo Diabetes.
Liver Epilepsi Sakit gigi.
Stroke Migran Obesitas.
Ginjal Sembelit Sakit mata.
Hepatitis Impoten Lambung.
Sakit kepala Insomnia Dan lain-lain.
Wasir Parkinson

Wednesday, June 6, 2012

Natural remedies with herbs: Natural remedies with nigella sativa / habbatussau...

Natural remedies with herbs: Natural remedies with nigella sativa / habbatussau...: Botanically acknowledged as nigella sativa a.k.a habbatussauda is a natural remedies peculiar to Western Asia. The black seed is also ment...

Monday, September 22, 2008

azure ray



indahnya sore hari. betapa agung ciptaanNya, subhanallah wallahu akbar.

Wednesday, September 10, 2008

Keserasian Islam dan Sunda

Oleh Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi
Kebudayaan menurut Koentjoroningrat dalam konteks orang Sunda yang dikenal sangat religius, adalah sistem religi. Mudah diterimanya agama Islam diartikulturasi dan diintegrasi dalam perilaku dan kehidupan orang Sunda, menjadi bagian tak terpisahkan dalam kebudayaan dan filosofi Sunda. Ini karena terdapat perpaduan, kesamaan bahkan penguatan antara nilai-nilai Sunda buhun dan ajaran agama Islam.
Skap religiositas orang Sunda itu seperti terungkap dalam peribahasa, "diri sasampiran awak sasampaian". Artinya, semuanya merupakan kepunyaan Allah SWT (Gusti nu murbeng alam). Oleh karena itu, manusia Sunda dalam kehidupannya selalu menggunakan rasa (boga rasa rumasa, ngaji diri). Bahkan dalam banyak hal, orang Sunda selalu bersyukur atas apa yang diterimanya, sehingga "syukuran" bagian dari tradisi atas nikmat yang diperolehnya.
Lebih dari itu, ketika ditimpa musibah ia selalu bersyukur dengan istilah "untung". Bahkan ketika musibah meninggal terjadi sekalipun tidak jarang orang Sunda masih terucap kata "untung", "Untung maot coba mun hirup meureun jadi tanpa daksa". Dalam terminologi Islam ini disebut qanaah, yang artinya merasa cukup dengan yang ada khususnya masalah dunia sebagai kebajikan yang dianjurkan.

Jika dikategorikan, ada beberapa pandangan hidup orang Sunda tentang berbagai hal mengenai manusia sebagai pribadi, manusia dengan masyarakat, dengan alam, dengan Tuhan dan hakikat manusia. Misalnya, dalam mencapai tujuan hidup, orang Sunda harus mempunyai keseimbangan yang disebut sineger tengah yang berarti wajar, tidak berlebihan. Dalam bahasa Islam disebut ummatan wasathan, umat yang pertengahan.
Hal itu tertuang dalam petuah, "jaga urang hees tamba tunduh, nginum tuak tamba hanaang, nyatu tamba ponyo ulah urang kajongjonan". Artinya, hendaklah tidur sekedar menghilangkan kantuk, minum tuak sekedar menghilangkan haus, makan sekedar menghilangkan lapar, jadi dalam perikehidupan tidak berlebihan.
Ini sejalan dengan ajaran Islam, sikap tamak merupaka sikap yang sangat tercela. Bahkan, dalam hidup kita juga dianjurkan untuk adanya keseimbangan di dunia dan akhirat, seperti diungkapkan dalam hadis, "carilah duniamu seakan kamu akan hidup 1000 tahun lagi, tapi ingatlah akhiratmu seakan kamu akan mati esok hari."
Manusia Sunda sebagai pribadi digambarkan oleh tingkah laku dan budi bahasanya. Oleh karena itu, dituntut "kudu hade gogog hade tagog (baik budi bahasa dan tingkah laku) dan "nyaur kudu diukur, nyabda kudu diungang" serta manusia Sunda juga harus "sacangreud pageuh, sagolek pangkek" (teguh pendirian tak pernah ingkar janji). Pandangan hidup orang Sunda terhadap lingkungan sosialnya diungkapkan dalam peribahasa, silih asah, silih asih, dan silih asuh serta "ulah ngaliarkeun taleus ateul. (jangan menyebarkan keburukan/kejahatan)"
Ini juga merupakan nilai-nilai utama dalam Islam, seperti diungkapkan dalam hadis, "seutama-utama manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya". Artinya, kehadiran kita bukan saja tidak memnimbulkan kerusakan atau kesulitan bagi orang lain tetapi juga dapat memberikan manfaat dan maslahat.
Dalam filosofi ketuhanan, orang Sunda mempunyai keyakinan seperti ajaran Islam, innalillaahi wainna ilaihi rojiun dengan ungkapan "mulih ka jati mulang ka asal". Dengan demikian juga dalam menjalani kehidupan, orang Sunda mempunyai norma dan etika seperti "ulah pagirigiri calik pagirang-girang tampian" (janganlah berebut kekuasaan dan jabatan).
Dalam Islam malah ada hadis, yang berbunyi, "jangan berikan jabatan kepada orang yang memintanya". Hal ini berbeda dengan fenomena demokrasi sekarang, dimana orang yang ingin jabatan harus pamer dan menyombongkan diri lewat kampanye, istilah Sundanya, "agul ku payung butut" (bangga dengan prestasi buruk).
Nilai kesundaan yang islami lainnya seperti, "ulah nyaliksik ka buuk leutik" (janganlah memeras rakyat kecil), "ulah kumeok memeh dipacok" (jangan mundur sebelum berusaha), "kudu bisa ka bala ka bale" (bisa fleksibel dalam mengerjakan apa saja) dan mun teu ngakal moal ngeukeul, mun teu ngrah moal ngarih (berusaha/berikhtiar sekuatnya).
Demikian juga dalam membangun lingkungan sosial yang damai dalam Islam istilah rahmatan lil 'alamin, orang Sunda mempunyai filosofi, "tiis ceuli herang panon" (hidup damai dan tentram) serta "kudu bisa mihapekeun maneh" (tingkah laku menyesuikan dengan lingkungan).
Nilai-nilai itu turunan atau tafsir terhadap nilai-nilai keislaman, tetapi juga warisan budaya dan filosofi masyarakat Sunda bahkan sebelum datangnya Islam. Ini tidak aneh, karena Islam sebagai agama fitrah pada dasarnya saluran dan peringatan terhadap kecenderungan baik (hanif) dalam diri manusia. Dengan begitu, tak berlebihan jika K.H Endang Saefudin Anshari (alm.) secara retoris pernah mengatakan seperti dikutip Ajip Rosidi, "Sunda teh Islam, Islam teh Sunda".
Penulis, Rektor Unpas, Sekjen PB Paguyuban Pasundan dan Ketua Aptisi Jabar-Banten.

Wednesday, August 13, 2008

congcorang

ya .. itu dia namanya .. belalang sentadu[saya musti buka wiki krn tiba2 lupa nama bhs indonesianya ..hehe]
jenis insects yg jinak [sepertinya]. tapi ketika baca di wiki ternyata congcorang yg berukuran besar bisa juga memangsa katak, burung dan kadal.
just figure out yourself seberapa besarnya si congcorang jenis pemangsa tsb.
dan ternyata, congcorang termasuk ke dalam keluarga kecoa. my gosh .. untung saja tahu silsilah congcorang tsb setelah puas jeprat-jepret. bisa geli kl tahu masih familian sama kecoa..hehehe

Saturday, August 2, 2008

kemiskinan...

sore tadi aku ada janji dengan klien di daerah buahbatu.
bergegas dengan motor dengan terburu2 karena kemungkinan besar bakal telat 10-15 menit dari janji ketemuan jam 4.30.
sangat gak enak hati kl meleset dari janji, mangkanya walau jalan licin setelah kota bandung diguyur hujan lebat, motor tetap digeber sebisanya.
motor diperlambat karena di pertigaan jalan laswi sedang lampu merah. dari kejauhan terlihat ada seorang perempuan pengemis yg sedang menggendong bayinya. tapi krn sebelumnya motor dari kecepatan tinggi, maka ketika jelas terlihat wajah si pengemis, motor tetap melaju untuk melambat.

kaget, ketika melihat rupa si perempuan.
aku hafal betul si pengemis ini karena dulu adalah seorang santri ngaji di dekat rumah. si perempuan juga melihat ke arahku, tapi hampir pasti tidak bisa mengenali lagi guru ngaji qurannya selagi di masjid krn tertutup helmet dan masker ala kakashi.
tapi perempuan itu sudah berlalu hingga berjarak 10m untuk mengetuk hati pengguna mobil di belakangku.

terenyuh sekali.
perempuan yg masih sangat muda, sudah punya momongan, tapi sedang didera kemiskinan.

padahal setahuku, ibunya dulu adalah seorang pedagang di pasar yg hidup berkecukupan. perhiasan emas yg selalu dipakainya selalu jadi pembicaraan tetangga.
tapi anaknya sekarang ?..... hmmmmm

berharap dia mendekat kembali ke arah motorku, krn sudah aku siapkan uang secukupnya.
tepat disamping, dia melihat ke arahku. mungkin sorot mata yg pernah dikenalnya. sorot yg tajam, apalagi kl sedang melototi santri2nya yg kadang ribut kl sedang di kelas.
setelah aku sodorkan uang lembaran, dia mengucapkan terima-kasih yg cukup nyaring.
dan motorku aku geber lagi karena lampu merah sudah berganti hijau.

hmmm... kemiskinan.
ya Allah ... semoga Engkau limpahkan rahmat dan rahimMu.. dan jauhkan keluarga kami dari kefakiran. aamiin.

Tuesday, June 3, 2008

bukan tsa'labah

ada yg tau mie kocok? mie kocok hampir sama dengan mie bakso, tapi baksonya diganti dengan kikil sapi. dominan cuka dan pasti ada tauge.
bukan makanan yg mau diceritain di sini, tapi soal mas karyo yg seorang pedagang mie kocok. dia tinggal di erwe sebelah.
mas karyo sudah lama saya kenal, mungkin lebih dari 15 thn yg lalu. dia ramah, suka bercanda, dan aseli lucu. sambil mendorong roda dagangannya, pinggulnya yg berisi (orangnya sedikit tambun) kadang suka goyang-goyang kayak penyanyi dangdut. sengaja supaya orang yg melihat jadi ketawa. dan memang, yg ngeliat gaya mas karyo ini sering jadi cengar-cengir krn geli ...:))
... bisa ada bayangan, kan, sosok mas karyo seperti apa? supaya sambil ngebayang2in, giituh, saat baca cerita di bawah ...:hehehe

mungkin sudah 6 bulan lebih gak kelihatan, dan baru sekitar 3 minggu lalu kembali nongol sewaktu mau shalat maghrib berjamaah. kalau shalat maghrib dan isya, mas karyo memang sering shalat di masjid deket rumah. mas karyo mungkin lebih betah shalat di masjid sini, dibanding dgn masjid di deket rumahnya. mangkanya jadi sering ketemu.

assalamu'alaikum kemana aja nih mas ?

dengan suara yg berat-berisi dan logat jawanya yg medok, dia jawab dengan ramah...
wa'alaikumsalam, iya nih pulang kampung. nengok keluarga dulu di jawa.

ooh gitu... koq gak dibawa ke bandung?

iyaa.. soalnya saya juga punya sawah di sana yg musti diurus..

weleh.. hebat si mas, sudah punya sawah sekarang. berapa luas ?

yaah lumayan lah.. gimana ibu dan keluarga di rumah, sehat-sehat ?

alhamdulillah, jawab saya. semua baik-baik saja.

sudah nikah sekarang ..?
ehm .. sudah qomat mas, ayo masuk ... :ngeles[dot]com


itu sedikit obrolan menjelang kami shalat maghrib.

mas karyo ini biasanya setelah habis shalat magrib, trus dzikir yg lumayan lama hingga jelang isya tiba. dan setiap waktu selalu begitu, sehingga kl pas waktu maghrib ada di masjid, bisa dipastikan shalat isya juga masih ada di sana.

mas karyo yg bersahaja, yg gak lelah berjualan mie kocok dengan rute keliling jualannya yg lumayan jauh. saya pernah ketemu dia di jalan citarum.. lumayan jauh kl jalan kaki. yang berhasil menabung dari hasil berjualannya untuk dibelikan sawah. namun tetap istiqamah.
yg mampu mengalokasikan waktu 1.5 jam selama maghrib-isya, khusus untuk berdialog dengan pemilik segenap makhluk.

gak ada bedanya mas karyo dulu dengan sekarang, walaupun sekarang sudah dikasih amanat lebih yaitu limpahan rejeki oleh Allah, tapi aktifitas ibadahnya tidak jadi surut. harta mungkin bukanlah priorotas utama dalam hidupnya, yang diutamakan adalah keikhlasannya dalam berusaha semata untuk mencari ridha Allah.

sebuah potret manusia yg layak menjadi teladan.

berbeda dengan tsa'labah, seperti ceritanya yg sering kita dengar.
walaupun cerita tsa'labah ini mengundang kontroversi mengenai ke-valid-an ceritanya, tapi potret mengenai "sosok seperti tsa'labah" adalah potret yang memang bisa terjadi pada kita.

sedikit cerita tentang "tsa'labah"...
tsa'labah sering digambarkan di dalam cerita merupakan seorang yg kufur terhadap nikmat yang sudah Allah kasih.
tsa'labah sering kali setelah shalat berjamaah, langsung pulang ke rumah tanpa ikut berdoa bersama Rasulullah. karena Rasulullah heran dengan tingkah tsa'labah tsb, maka Rasul bertanya kenapa sebab dia demikian. lalu tsa'labah bilang bahwa dia begitu adalah demi untuk bertukar kain dengan istrinya yg hendak shalat juga.
karena iba maka Rasulullah kemudian mendoakan limpahan rizki buat keluarga tsa'labah.
hari demi hari berlalu, ternyata kambing punya tsa'alabah berbiak dengan banyak, maka mulai-lah dia repot dengan urusan ternaknya hingga mulai dari telat shalat berjamaah, lalu absen berjamaah, telat shalat jum'at, lalu absen shalat jum'at, sampe enggan mengeluarkan zakat. "cerita tsa'labah" tersebut adalah sebuah potret manusia yg kufur thd nikmat Allah.
dan bukan tidak mungkin diantara muslim memang ada yg seperti itu, yg ketika miskin begitu khusyu beribadah dan sangat semangat, tapi ketika Allah mengujinya dengan limpahan nikmat malah menjadi lalai.

kontroversi dari cerita tsb adalah, bahwa tsa'labah seorang yg ikut dalam perang badar. orang-orang yg ikut berperang dalam perang badar sudah mendapat jaminan Allah untuk masuk syurga. lalu kenapa bisa ada cerita spt itu ?
hmmm.. ini masalah politik. tapi saya gak mau bicarakan ini di sini. yg jelas cerita tsa'labah ini jangan kita ikut kita sebar-luaskan. anggap saja nama "tsa'labah" adalah pseudonym, dan hanya merupakan sebuah simbol dari manusia kufur, tapi bukan tsa'labah yg ikut berjuang bersama Rasulullah dalam perang badar.

mas karyo bukanlah "si tsa'labah", dia tetap manusia istiqamah walaupun pundi-pundi hartanya sudah bertambah.
tetap bekerja keras keliling kampung hingga mengekspornya ke lintas kecamatan untuk berjualan mie kocok yg menjadi sumber nafkahnya. walaupun hidupnya keras harus berjualan dari siang sampai malam hari, tapi rasa syukurnya bisa terpancar dari kesungguhan untuk beribadah dengan tekun.

kita yg hidup berkecukupan apakah mampu juga seperti mas karyo ?

*cerita tentang tsa'labah bisa dibaca di sini